Pernahkah kamu merasa ragu saat harus membuat pilihan besar? Seperti saat Steve Jobs muda harus memilih: bertahan di jalur pendidikan formal, atau keluar dari kampus dan mengikuti kata hatinya? Pilihan itu sulit, tapi pada akhirnya, justru membentuk jalan hidupnya.
Di dunia frontend development, memilih framework bisa terasa sama pentingnya.
Bukan hanya soal teknologi, tetapi soal perjalanan panjang yang akan kamu tempuh ke depan.
Dan dua nama yang paling sering jadi perdebatan adalah: Vue.js dan React.
Vue.js: ramah untuk pemula, cepat membuatmu “nyambung”
Kalau kamu baru memulai, Vue.js bisa terasa seperti teman yang sabar mengajarkan dasar-dasarnya. Strukturnya rapi, dokumentasinya jelas, dan syntax-nya terasa alami—seolah melanjutkan apa yang sudah kamu kenal dari HTML, CSS, dan JavaScript biasa.
Banyak developer pemula yang merasa cepat “klik” dengan Vue. Seperti kisah Sarah, seorang self-taught developer dari Jakarta, yang membangun aplikasi pertamanya dalam dua bulan berkat Vue. “Saya bukan dari background IT. Tapi saat mulai belajar Vue, rasanya seperti menemukan jalan yang terang di dunia programming yang awalnya gelap gulita,” katanya.
Vue mengajakmu bertumbuh dengan cara yang intuitif, membuatmu percaya diri sejak langkah pertama.
React: fleksibel, tangguh, dan siap untuk tantangan besar
Sementara itu, React adalah pilihan mereka yang siap menghadapi dunia nyata yang dinamis dan kompleks. Dengan filosofi “everything is JavaScript”, React memberikan kebebasan luar biasa dalam membangun antarmuka.
Bayangkan kamu ingin membangun aplikasi skala besar, platform e-commerce, social media, atau SaaS produk. Di sinilah kekuatan React terasa. Apalagi didukung oleh komunitas global yang aktif, dengan ekosistem luar biasa seperti Next.js, React Native, dan ratusan library yang siap membantu mempercepat pengembangan.
React adalah pilihan perusahaan besar seperti Facebook, Instagram, Netflix, dan ratusan startup unicorn lainnya. Kalau kamu ingin membangun aplikasi yang terus berkembang, bertumbuh, dan beradaptasi, React adalah investasi jangka panjang yang sangat bijak.
Lalu, mana yang harus dipilih?
Jawabannya: tergantung perjalananmu. Jika proyekmu kecil hingga menengah, dan kamu ingin cepat merasakan hasil sambil membangun kepercayaan diri, Vue bisa jadi sahabat terbaikmu. Namun, jika proyekmu besar, penuh tantangan, dan kamu siap menjelajah dunia kompleksitas coding, React adalah partner yang tepat.
Tidak ada jawaban absolut. Seperti Steve Jobs dulu, yang penting adalah berani memilih, dan bertumbuh dari pilihan itu. Ingat, dunia kerja juga punya bahasa sendiri
Selain kebutuhan teknis, peluang karier juga layak kamu pertimbangkan. Saat ini, React memang mendominasi pasar kerja global, terutama di perusahaan-perusahaan besar dan startup yang sedang scale-up. Tapi Vue juga semakin populer, terutama di Asia dan Eropa, dengan komunitas pengguna yang loyal dan solid. Keduanya membuka jalan, asalkan kamu mau belajar sungguh-sungguh.
Belajar bukan sekadar teori
Kalau kamu masih bingung mau mulai dari Vue atau React, coba cari pelatihan yang membandingkan langsung keduanya lewat praktik nyata. Dengan ikut bootcamp atau workshop intensif, kamu bisa menyentuh langsung, mencoba, gagal, memperbaiki, dan akhirnya menemukan framework yang paling pas dengan gaya coding-mu.
Kalau kamu ingin belajar secara terstruktur dan dibimbing langsung oleh praktisi industri, kamu bisa ikut bootcamp. Salah satu rekomendasi terbaik adalah program dari DigiSkill Hub, yang bisa membawamu dari dasar hingga mahir, dengan pengajaran langsung dari para ahli industri.
Selesai program, kamu juga akan mendapatkan sertifikat resmi yang memperkuat portofoliomu, dan tentunya mempercepat langkahmu menuju dunia kerja.
Mulai langkah pertamamu sekarang! Baca info selengkapnya dan daftar program di www.digiskillhub.id.
