“Awalnya cuma iseng belajar bikin kalkulator. Eh, nggak nyangka, sekarang bisa bikin aplikasi to-do list dan upload ke Play Store sendiri!” kata Nadya (23), fresh graduate & mobile developer pemula.
Bukan hanya Nadya, siapa pun bisa jadi mobile developer asal tahu dari mana harus mulai. Dunia teknologi berkembang pesat dan kebutuhan aplikasi mobile juga terus meningkat. Tetapi untuk pemula, menemukan langkah awal bisa sulit. Pertanyaan harus mulai dari mana, belajar apa dulu, dan kapan bisa bikin aplikasi sendiri memenuhi pikiran.
Tenang, semua developer hebat mulai dari nol. Berikut roadmap yang bisa kamu ikuti untuk meniti karier sebagai mobile developer. Dengan enam langkah ini, kamu yang bahkan tanpa latar belakang Information Technology (IT) sekalipun bisa meraih posisi impianmu!
1. Tentukan platform yang ingin kamu kuasai: Android, iOS, atau malah keduanya?
Maksudnya, kamu menentukan medan tempurmu atau platform mana yang ingin kamu fokuskan. Apakah kamu akan membangun aplikasi untuk Android atau iOS? Jika kamu ingin memilih Android, bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah Java atau Kotlin. Sementara, jika kamu memilih iOS, bersiaplah mempelajari Swift dan mengunakan Xcode.
Kalau kamu ingin lebih fleksibel dan bisa membangun aplikasi untuk dua platform sekaligus, kamu bisa memilih framework cross-platform seperti Flutter atau React Native. Cocok buat pemula yang ingin langsung “dua kaki satu langkah”.
Jadi setelah memilih platform, kamu harus mengenal dan menguasai bahasa pemrograman. Tetapi, jangan khawatir, meski awalnya mungkin terasa sulit, dengan latihan dan ketekunan, kamu akan mulai merasa nyaman.
2. Kuasai tools dasar
Tool adalah senjatamu. Untuk Android, kamu perlu menguasai Android Studio, sedangkan untuk iOS, kamu akan menggunakan Xcode. Tools ini memungkinkan kamu menulis kode, menguji aplikasi, dan bahkan melakukan debugging.
Mulailah dengan proyek sederhana, misalnya membuat kalkulator atau aplikasi catatan. Proyek kecil ini penting untuk mengenal alur coding, debugging, dan struktur dasar aplikasi.
3. Manfaatkan Framework dan Libraries
Setelah dasar-dasarnya kamu kuasai, percepat proses belajar dengan memanfaatkan framework dan libraries. Misalnya, jika kamu ingin membangun aplikasi untuk kedua platform, Android dan iOS, kamu bisa memanfaatkan framework React Native atau Flutter. Kedua framework ini memungkinkan kamu untuk menulis satu kode yang dapat dijalankan di kedua platform.
Tidak hanya pemula, developer juga memanfaatkan berbagai libraries untuk mempercepat pekerjaan mereka. Libraries seperti Retrofit di Android atau Alamofire di iOS, membantu developer mengelola data dan melakukan koneksi dengan server. Dengan menguasai tools ini, kamu bisa lebih efisien dalam pengembangan aplikasi. Intinya, framework ini bikin kamu bisa bikin aplikasi modern tanpa harus mulai dari nol terus-menerus.
4. Mulai buat proyekmu sendiri
Salah satu cara terbaik belajar adalah dengan langsung terjun, buat proyek riil. Bangun aplikasi milik kamu sendiri, meskipun hanya aplikasi sederhana. Proyek pertama kamu bisa berupa aplikasi to-do list atau aplikasi pencatat cuaca dengan fitur dasar seperti
- Input data
- Tersambung ke API
- Simpan data lokal
Jangan cepat menyerah, jangan takut membuat kesalahan. Salah itu adalah bagian dari pembelajaran dan pengembangan dirimu sebagai mobile developer. Yang pasti, semakin kamu sering mencoba, semakin cepat kamu paham cara kerja aplikasi secara utuh.
5. Belajar optimasi dan pengujian
Setelah aplikasimu sudah bisa berjalan, bukan berarti pekerjaan ini selesai. Ada tantangan baru sudah menanti, yaitu kamu perlu untuk mengoptimalkan performa (loading cepat, ukuran ringan). Aplikasi yang lambat atau sering crash tentu tidak akan memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya. Oleh karena itu, kamu perlu mempelajari cara mengoptimalkan aplikasi dan mengurangi ukuran aplikasi agar lebih efisien.
Selain itu, mempelajari pengujian aplikasi adalah hal yang wajib. Mulailah dengan pengujian unit dan pengujian UI untuk memastikan aplikasi berjalan dengan lancar di berbagai perangkat. Ingat, aplikasi yang ringan dan stabil akan lebih disukai pengguna, dan…ssstttt disukai juga oleh perekrut!
6. Terus Update dan Ikut Komunitas
Dunia mobile development terus berubah. Teknologi baru, seperti 5G, IoT, dan AR, terus muncul dan membuka peluang baru. Framework, library, bahkan style design bisa berubah tiap tahun. Ikuti update lewat:
- Blog developer (seperti Medium, Dev.to)
- Komunitas GitHub, forum Discord, atau grup Telegram
- Event teknologi dan hackathon
Dengan terus belajar dan berjejaring, kamu akan tetap relevan, berkembang lebih cepat, dan mendapatkan ide-ide baru.
7. Ini bonus tips yaitu gabung bootcamp dan belajar dari mentor
Membangun karier sebagai mobile developer memang bukan hal yang mudah. Dengan cara yang tepat ditambah motivasi yang kuat, kamu akan sampai ke posisi yang kamu inginkan. Jangan takut memulai dari nol, karena setiap langkah yang kamu ambil akan membawa kamu lebih dekat ke tujuan.
Kalau kamu ingin belajar secara terstruktur dan dibimbing langsung oleh praktisi industri, kamu bisa ikut bootcamp. Salah satu rekomendasi terbaik adalah program dari DigiSkill Hub, yang bisa membawamu dari dasar hingga mahir, di bawah pengajaran langsung dari praktisi industri. Ketika selesai, ada sertifikat yang bisa menambah bobot portofoliomu.
Siap memulai perjalananmu sebagai mobile developer? Mulai langkah pertamamu sekarang dengan baca info lanjutan dan daftar program di www.digiskillhub.id .