Bayangkan jika sebuah email masuk ke inbox-mu. “”Selamat! Kami tertarik dengan portofolio Anda. Mari lanjut ke tahap wawancara.”
Bagi seorang desainer UI/UX, momen ini bukan sekadar keberuntungan. Ini adalah hasil dari sebuah portofolio yang benar-benar berbicara.
Kenapa Portofolio UI/UX Itu Begitu Penting?
Dalam dunia kreatif, portofolio adalah wajah pertamamu. Sebelum HR atau klien mengenal siapa kamu, mereka lebih dulu mengenal karyamu. Mereka ingin melihat bukan hanya hasil akhirnya, tapi juga cerita di baliknya, yaitu bagaimana kamu memecahkan masalah, bagaimana kamu memahami pengguna, dan bagaimana ide-ide cemerlangmu akhirnya terwujud dalam desain.
Faktor penting yang harus ada dalam portofolio UI/UX yang menarik?
- Lebih dari sekadar visual estetik
Desain yang cantik memang penting, tapi proses berpikirmu jauh lebih berharga.
Tunjukkan tahapan riset, pembuatan wireframes, prototype, hingga hasil usability testing. Biarkan mereka melihat bagaimana kamu menyelami kebutuhan pengguna, bukan hanya sekadar membuat tampilan menarik. - Kisah di balik tantangan
Pilih proyek yang menunjukkan bagaimana kamu mengatasi tantangan nyata.
Apakah kamu pernah mengubah desain berdasarkan feedback pengguna?
Atau menemukan solusi kreatif saat constraint teknis menghambat ide awalmu?
Ceritakan itu. HR dan klien menyukai desainer yang bisa beradaptasi. - Kerja tim yang solid
Di dunia nyata, desain tidak hidup di ruang kosong. Tunjukkan bagaimana kamu berkolaborasi dengan developer, product manager, dan stakeholder lain. Highlight kerjasama timmu sebaik mungkin. - Variasi proyek dan bukti nyata
Jangan hanya tampilkan satu jenis proyek. Mix antara aplikasi mobile, website, dashboard, bahkan sistem desain jika ada. Kalau bisa, tambahkan juga testimoni dari klien atau rekan kerja, ini akan memperkuat kredibilitasmu.
Belajar dari para desainer hebat
Lihat saja kisah Julie Zhuo, mantan VP of Product Design di Facebook. Ia membangun kariernya dari proyek-proyek kecil, berfokus pada bagaimana setiap desain bisa mengubah pengalaman pengguna menjadi lebih baik. Portofolionya bukan sekadar pajangan gambar, tapi cerita tentang empati, tantangan, dan inovasi.
Kamu pun bisa mengikuti jejak itu, asal tahu cara menyiapkan portofolio yang bercerita.
Mulailah persiapkan tiket emasmu!
Kalau kamu ingin belajar membangun portofolio UI/UX yang benar-benar mencuri perhatian HR dan klien, kamu perlu belajar dari sumber yang tepat. Salah satu rekomendasi terbaik adalah mengikuti bootcamp yang dipandu langsung oleh praktisi industri.
Di DigiSkill Hub, kamu bisa belajar dari dasar hingga mahir, mendapatkan pengalaman praktik nyata, sekaligus membangun portofolio yang siap dipasarkan. Tidak hanya itu, setelah menyelesaikan program, kamu juga akan mendapatkan sertifikat resmi untuk memperkuat portofoliomu.
Mulai langkah pertamamu sekarang! Baca info selengkapnya dan daftar program di www.digiskillhub.id!