tas bertambah
Namun, ketika data mulai tumbuh dan kebutuhan analisis makin kompleks, Excel punya batasnya. Di sinilah Python menunjukkan keunggulannya.
Dengan library seperti Pandas, NumPy, hingga Matplotlib, Python memungkinkanmu memproses ribuan bahkan jutaan data secara otomatis, melakukan analisis prediktif, hingga membangun model machine learning. Semua dalam script yang bisa diulang kapan saja.
Bayangkan kamu harus memproses 100 file penjualan tiap hari. Di Excel, itu bisa memakan waktu berjam-jam. Di Python? Hanya beberapa baris kode.
Pilih mana antara Excel vs Python
Meski begitu, ini bukan soal memilih salah satu dan meninggalkan yang lain. Justru, keduanya saling melengkapi. Banyak analis data menggunakan Excel untuk eksplorasi awal, lalu berpindah ke Python untuk analisis yang lebih mendalam, otomatis, dan presisi tinggi.
Kamu bisa mulai dari mana saja
Kalau kamu baru mulai belajar data, tak perlu gentar. Tak semua orang lahir sebagai programmer. Banyak yang memulai dari nol, dari Excel sederhana, lalu tumbuh bersama Python.
Di DigiSkill Hub, kami percaya bahwa setiap orang bisa belajar data analysis secara bertahap. Mulai dari dasar Excel, lanjut ke Python, lalu ke analisis tingkat lanjut. Semua dirancang agar kamu langsung praktik, bukan cuma teori.