Ikuti Jejak Rayhan dan Para Lulusan TI Jadi Pemimpin Produk

Ketika lulus dari jurusan Teknologi Informasi, Rayhan berpikir hidupnya akan dipenuhi baris-baris kode. Ia membayangkan duduk di depan layar berjam-jam, menyusun logika dan algoritma, membangun sistem yang kompleks. Dunia coding tampak seperti satu-satunya jalan yang tersedia.

Namun hidup sering membawa kejutan. Hari ini, Rayhan bukan lagi seorang programmer. Ia adalah Product Manager di sebuah perusahaan teknologi besar di Jakarta. Ia jadi seseorang yang tak hanya paham teknis, tapi juga menjadi jembatan antara tim bisnis dan tim pengembang. Ia mengambil keputusan strategis, mendengarkan kebutuhan pengguna, dan menentukan arah masa depan produk.

Siapa sangka, latar belakang TI justru menjadi modal terbesar dalam perjalanannya ke dunia manajemen.

Ketika dunia coding tak lagi cukup

“Saya awalnya cinta coding,” ujar Rayhan. “Tapi setelah terlibat dalam beberapa proyek, saya mulai penasaran. Bagaimana sih ide produk itu muncul? Bagaimana kita tahu apa yang dibutuhkan pengguna? Dan siapa yang menentukan semuanya?”

Pertanyaan-pertanyaan itu mendorongnya mencari peran yang lebih luas dari sekadar eksekusi teknis. Ia mulai ikut rapat tim bisnis, memperhatikan bagaimana kebutuhan dirumuskan, dan perlahan belajar menyampaikan ide teknis dengan bahasa yang bisa dimengerti semua orang.

Namun, transisi itu tidak mudah.

Dari koding beralih ke leadership

Peralihan dari developer ke manajer produk bukan soal promosi. Ini tentang mengubah cara berpikir. 

Rayhan harus belajar banyak hal baru: komunikasi lintas tim, manajemen waktu, berpikir strategis, hingga membaca kebutuhan pasar. Ia menyadari, soft skills seperti empati, mendengarkan, dan menyampaikan ide secara jelas menjadi kunci di peran barunya.

“Menjadi penghubung antara tim teknis dan bisnis itu menantang,” ujarnya. “Tapi juga menyenangkan. Saya merasa bisa membuat lebih banyak dampak.”

Dan satu hal yang membuatnya percaya diri? Ia memahami dunia teknis dari dalam. Ia tahu batas dan potensi teknologi, sehingga keputusan yang ia buat selalu berdasar kenyataan.

Lulusan TI bukan cuma jadi programmer

Rayhan bukan satu-satunya. Di dunia teknologi yang cepat berubah, makin banyak lulusan TI yang memilih jalur manajerial: dari IT Project Manager, Business Analyst, hingga CTO. Mereka bukan meninggalkan dunia teknis. Mereka memperluasnya.

Dengan fondasi teknis yang kuat, mereka bisa memahami masalah dengan lebih dalam, membangun kepercayaan tim, dan menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan pengguna.

“Punya latar belakang TI itu bukan batasan,” kata Rayhan. “Itu justru bekal untuk jadi pemimpin yang bisa nyambung ke semua pihak—tim engineer, desainer, sampai stakeholder bisnis.”

Ingin seperti Rayhan? Mulai dari sini

Kalau kamu lulusan TI dan merasa ingin mengambil peran lebih strategis, kabar baiknya: kamu bisa mulai sekarang. Banyak pelatihan dan bootcamp yang dirancang khusus untuk membantu profesional teknologi bertransformasi menjadi pemimpin produk, manajer proyek, atau analis bisnis.

Salah satu yang direkomendasikan Rayhan adalah DigiSkill Hub, sebuah program pelatihan yang tak hanya mengajarkan keterampilan manajerial, tapi juga menghubungkanmu langsung dengan praktisi industri. Dengan proyek nyata, mentor berpengalaman, dan sertifikat di akhir program, kamu akan punya bekal kuat untuk naik level dalam karier.

Kunjungi www.digiskillhub.id untuk mulai langkah pertamamu.

“Dunia teknologi butuh lebih banyak pemimpin yang paham teknis dan berpikir strategis. Mungkin, salah satunya adalah kamu.”