DevOps Engineer: Mengapa Setiap Developer Perlu Memahami DevOps?

Pada tahun 2009, sebuah konsep baru mulai muncul di dunia pengembangan perangkat lunak yang menyatukan dua dunia yang sebelumnya terpisah yaitu pengembangan (development) dan operasi (operations). Konsep ini dikenal dengan nama DevOps. Meskipun awalnya lebih populer di kalangan tim operasional, kini DevOps telah menjadi keterampilan esensial yang wajib dikuasai oleh setiap developer. Lalu, apa sebenarnya DevOps, dan mengapa seorang developer perlu memahaminya?

Mari kita simak kisah Andi, seorang developer muda yang bekerja di sebuah perusahaan teknologi. Di awal kariernya, Andi hanya fokus pada menulis kode, mengabaikan aspek lainnya dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Suatu hari, proyek besar yang sedang ia kerjakan mengalami banyak kendala. Setiap kali ada bug atau pembaruan, proses deployment sangat lambat, dan sering kali ada masalah di lingkungan produksi yang tidak terdeteksi. Proyek yang semula diharapkan selesai dalam beberapa minggu malah molor berbulan-bulan.

Di sinilah Andi mulai mendengar tentang DevOps. Dia menyadari bahwa ini bukan hanya tentang menulis kode, tetapi juga tentang bagaimana kode tersebut di-deploy, diuji, dan dipantau di lingkungan produksi. Dalam perjalanan pembelajarannya, Andi mengerti betapa pentingnya kolaborasi antara developer dan tim operasional. DevOps membantu menyatukan kedua sisi tersebut dengan prinsip otomasi, integrasi berkelanjutan, dan feedback yang cepat.

Apa Itu devops dan mengapa penting untuk developer?

DevOps adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk menggabungkan tim pengembangan perangkat lunak dan tim operasi TI untuk meningkatkan kolaborasi dan produktivitas. Dalam dunia yang semakin cepat berubah, DevOps hadir untuk mempercepat pengiriman perangkat lunak berkualitas tinggi. Melalui pendekatan ini, pengujian otomatis, deployment yang cepat, serta monitoring menjadi lebih efisien.

DevOps berfokus pada prinsip otomatisasi dan integrasi proses-proses penting dalam pengembangan perangkat lunak. Seperti yang Andi alami, konsep ini mempersingkat siklus pengembangan dan memberikan fleksibilitas lebih dalam mengatasi kebutuhan pengguna yang terus berkembang.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa seorang developer, seperti Andi, perlu mempelajari DevOps:

1. Meningkatkan kolaborasi tim

Dalam DevOps, kerja sama antara developer dan tim operasional menjadi kunci. Developer yang paham DevOps tidak hanya tahu bagaimana kode mereka bekerja, tetapi juga mengerti bagaimana kode tersebut akan di-deploy dan dijalankan di lingkungan produksi. Ini memperkaya pengalaman Andi, karena dia kini melihat proyeknya dari dua perspektif yang berbeda.

2. Meningkatkan kecepatan deployment

Salah satu manfaat terbesar DevOps adalah kecepatan. Dengan otomatisasi dan pengintegrasian berkelanjutan, deployment yang biasanya memakan waktu lama bisa diselesaikan dalam hitungan menit. Andi kini bisa merilis pembaruan atau perbaikan lebih cepat, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi tetap up-to-date.

3. Meminimalkan risiko

Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan perangkat lunak adalah menjaga kualitas. DevOps mengurangi risiko terjadinya bug atau masalah di lingkungan produksi. Dengan pengujian otomatis dan monitoring yang lebih baik, aplikasi yang di-deploy lebih stabil dan minim kesalahan.

4. Mendapatkan pengalaman yang Lebih holistik

Andi tidak hanya menjadi developer yang menulis kode, tetapi dia juga belajar untuk melihat gambaran besar. Dengan memahami DevOps, dia mendapatkan pemahaman holistik tentang bagaimana aplikasi yang ia buat berjalan di dunia nyata. Ini adalah perspektif yang sangat berharga, karena developer yang memiliki wawasan lebih luas akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia industri.

Langkah selanjutnya: menguasai devOps melalui bootcamp

Jika kamu seperti Andi yang ingin mempelajari DevOps secara mendalam, banyak cara untuk mempercepat perjalanan belajarmu. Salah satunya adalah melalui bootcamp digital yang memberikan pembelajaran terstruktur dengan bimbingan langsung dari praktisi industri. DigiSkill Hub menawarkan program bootcamp yang dirancang untuk membawamu dari dasar hingga mahir dalam menguasai DevOps, termasuk alat-alat penting seperti Docker, Jenkins, Kubernetes, dan Git.

Mengikuti bootcamp memberikanmu pengalaman langsung dalam proyek nyata, memungkinkanmu untuk membangun portofolio yang bisa dilihat oleh perekrut. Dengan bimbingan langsung dari ahli, kamu tidak hanya belajar teori, tetapi juga bagaimana menerapkan pengetahuanmu di dunia kerja.

Mulai langkah pertamamu sekarang! Baca info lebih lanjut dan daftar program di www.digiskillhub.id untuk mempersiapkan kariermu di dunia DevOps yang penuh peluang.