Tiga bulan setelah wisuda, Rayya masih belum tahu harus ke mana. Setiap hari, ia membuka laptop dan mencari lowongan kerja, namun tanpa pengalaman atau portofolio, semuanya terasa jauh dari jangkauan.
Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “Haruskah aku ikut bootcamp? Atau cari magang dulu?”
Pertanyaan ini bukan cuma muncul di benak Rayya. Banyak orang yang baru memasuki dunia teknologi dihadapkan pada dilema serupa. Apakah sebaiknya mereka ikut program magang yang memberikan pengalaman langsung atau lebih baik memilih bootcamp yang fokus pada pengembangan keterampilan dengan singkat?
Magang untuk mencoba masuk dunia nyata
Magang bisa menjadi pintu masuk untuk memahami bagaimana dunia kerja sebenarnya. Saat Rayya akhirnya diterima magang di sebuah startup lokal, ia belajar langsung dari tim desain dan development. Ia tahu bagaimana rasanya ikut rapat klien, menyusun deadline, dan kadang harus mengulang desain karena revisi datang bertubi-tubi.
“Magang itu kayak kursus kehidupan,” katanya, “Bukan cuma soal coding, tapi soal kerja tim, komunikasi, dan profesionalisme.”
Namun, tidak semua tempat magang bisa menyediakan situasi kerja yang ideal. Beberapa temannya mengeluh hanya diberi tugas-tugas kecil seperti mencatat atau mengurus spreadsheet. Ini bisa membuat frustasi jika harapannya adalah belajar hal teknis yang mendalam.
Bootcamp tempat belajar kilat, langsung tancap gas
Berbeda dengan magang, bootcamp menawarkan pendekatan yang lebih terarah. Kurikulum padat dan fokus pada keterampilan yang dibutuhkan industri, mulai dari web development, UI/UX, hingga cybersecurity. Rayya sempat mengikuti bootcamp coding selama tiga bulan dan akhirnya bisa membuat aplikasi sederhana sebagai portofolio.
“Kalau magang ngajarin dunia kerja, bootcamp ngajarin kamu jadi ready to work,” ujarnya.
Tapi perlu diingat, bootcamp tidak memberikan pengalaman langsung di kantor atau perusahaan. Jadi, kamu mungkin perlu belajar cara beradaptasi di lingkungan kerja secara terpisah.
Jadi, mana yang lebih worth it?
Pertanyaan tidak bisa dijawab langsung. Harus ada jawaban dari pertanyaan posisimu saat ini dan apa tujuanmu.
Kalau kamu ingin merasakan ritme kerja nyata dan kamu punya waktu cukup panjang serta ingin membangun jaringan profesional, magang bisa jadi pilihan terbaik. Tapi jika kamu ingin cepat menguasai skill spesifik dan siap masuk pasar kerja dalam waktu singkat, bootcamp adalah jalur ekspres lebih tepat dan efektif.
Atau, kalau kamu seperti Rayya, yang akhirnya menyadari bahwa kombinasi keduanya adalah jalan tengah terbaik. Kamu bisa mulai dari bootcamp, lalu lanjut mencari magang atau freelance untuk mengasah soft skill.
Ingin mulai dengan bootcamp? Ini waktunya
Kalau kamu ingin menambah keterampilan digital tanpa harus menunggu kesempatan datang, DigiSkill Hub menyediakan program bootcamp yang dirancang oleh para praktisi industri. Belajarnya intensif, aplikatif, dan langsung mengarah ke kebutuhan pasar kerja.
Daftar sekarang, dan mulai perjalananmu menuju karier digital.